top of page

5 Model Sneaker yang Tak Lekang oleh Waktu

Ada beberapa model sneaker yang ternyata bisa bertahan di berbagai zaman, tak peduli tren apapun yang sedang berkembang. Biasanya sepatu-sepatu seperti itu punya desain yang ikonik, bisa digunakan untuk berbagai macam gaya, punya relevansi dengan budaya tertentu, dan memiliki kualitas yang bagus. Berikut ini daftarnya.


1. Air Jordan 1 (1985)


Foto: Nike
Foto: Nike

Kalau kamu pernah menonton film “Air” (2023) yang disutradarai dan dibintangi Ben Affleck, pasti cerita soal awal mula terciptanya Air Jordan 1 sudah familiar di kepala. Sepatu ini dirancang oleh Peter Moore dan menjadi sepatu signature Michael Jordan pertama untuk Nike. Usaha pemasaran yang inovatif saat pertama kali sneaker ini diluncurkan membuat sepatu ini laku keras.


  • Desain: Colorway yang berani, bahkan saat itu melanggar aturan NBA sampai-sampai Nike harus membayar denda setiap kali Jordan menggunakannya di lapangan, juga bentuk high-top-nya, membuat Air Jordan 1 sangat mudah dikenali baik di lapangan maupun di jalanan.

  • Keserbagunaan: Air Jordan 1 bertransisi dengan mulus dari lapangan basket ke penggunaan sehari-hari. Cocok dipadukan dengan berbagai jenis fashion, mulai streetwear, gaya kasual, bahkan hingga fashion yang mewah.

  • Simbol budaya: Air Jordan 1 sangat terkenal karena diluncurkan dan digunakan meskipun melanggar aturan NBA. Ini menjadi simbol kebebasan sekaligus individualitas. Di kemudian hari, Air Jordan 1 juga menempati tempat istimewa di sneaker culture lewat kolaborasinya dengan Travis Scott dan merek desainer seperti Dior.

  • Kualitas: Dibuat dengan kulit premium, Air Jordan 1 merupakan sepatu yang awet sekaligus nyaman. Sering menjadi item wajib fashion dari generasi ke generasi.


2. Nike Dunk (1985)


Nike Dunk StrangeLove. Foto: Nike
Nike Dunk StrangeLove. Foto: Nike

Diluncurkan sebagai sepatu basket bersama dengan kampanye “Be True to Your School”, Nike Dunk awalnya menargetkan penggemar college basketball. Colorway-nya dulu mewakili tim-tim college basketball yang populer. Dalam perkembangannya, Nike Dunk malah menjadi favorit para skater karena konstruksinya yang tangguh dan sol yang punya daya cengkeram baik. Di awal 2000-an, karena kolaborasi-kolaborasi yang dilakukan dengan merek seperti Travis Scott dan perusahaan skateboard StrangeLove, Nike Dunk menjadi ikon streetwear.


  • Desain: Rancangan bergaya color-blocking Nike Dunk membuatnya sangat bisa dikustomisasi–karena itu mereka mudah berkolaborasi dengan brand-brand lain dengan warna-warna yang sangat menggugah. Dengan tersedianya pilihan low-top dan high-top, penggna bisa memakai sneaker ini sesuai dengan preferensi pribadi.

  • Keserbagunaan: Nike Dunk mampu berbaur dengan berbagai macam subkultur sehingga model ini tidak hanya eksklusif digunakan oleh para skater.

  • Simbol budaya: Dengan berbagai macam kolaborasi dengan Supreme, Off-White, dan brand-brand lain, Nike Dunk menjadi terkenal di kalangan penggemar streetwear.

  • Kualitas: Dengan konstruksi yang tangguh, Nike Dunk terbukti menjadi sepatu yang tidak hanya estetik, tapi juga fungsional.


3. Vans Old Skool (1977)


Old Skool merupakan game-changer buat skater. Sebab, sepatu skater pertama Vans ini menambahkan panel-panel kulit sehingga ia lebih tangguh. Garis sampingnya yang ikonik–yang berasal dari gambar asal-asalan Paul Van Doren sebagai pendiri Vans–menjadi ciri khas utama sepatu ini. Selama berpuluh-puluh tahun, Old Skool mempertahankan tempatnya di sneaker culture karena punya ikatan yang erat dengan skater dan juga karena kolaborasi dengan berbagai brand seperti Fear of God dan Opening Ceremony.


  • Desain: Desain garis yang sangat ikonik membuat sepatu ini sangat mudah dikenali di jalanan. Paduan kanvas dan suede di bagian atas membuat sepatu ini unik, namun tetap terkesan sederhana.

  • Keserbagunaan: Sepatu ini sangat adaptif, bisa dipadukan dengan skinny jeans hingga rok, mengesankan vibe california yang santai.

  • Simbol budaya: Walaupun berakar di kultur skateboard, Old Skool juga digunakan oleh penggemar punk rock, musisi, hingga fashionista. Dunk seringkali menjadi simbol perlawanan budaya.

  • Kualitas: Karena diciptakan untuk kebutuhan para skater, Old Skool memiliki bangunan yang tangguh dan tetap awet meskipun dengan penggunaan yang tinggi.


4. Adidas Superstar (1969)


Foto: Adidas
Foto: Adidas

Sepatu ini awalnya diluncurkan untuk olahraga basket. Adidas Superstar dipakai oleh pemain-pemain NBA seperti Kareem Abdul-Jabbar sebelum diadopsi oleh penggemar hip-hop. Sepatu ini menjadi ikonik setelah musisi Run-DMC merilis video klip lagu berjudul “My Adidas”. Di dalam video itu, Run-DMC menggunakan Adidas Superstar dengan styling tanpa tali sepatu.


  • Desain: Bagian toe-box yang menyerupai kerang dan desain tiga garis yang clean membuat sepatu ini punya identitas yang kuat.

  • Keserbagunaan: Adidas Superstar bisa menjadi item untuk berbagai gaya, mulai dari penggunaan track pants, jeans, hingga streetwear.

  • Simbol budaya: Sepatu ini memiliki tempat yang sangat penting di komunitas hip-hop, terutama setelah Run DMC menggunakannya.

  • Kualitas: Dibuat dengan kulit robust dan sol karet, Adidas adalah sepatu yang awet sekaligus klasik.


5. New Balance 574 (1988)


Sepatu ini diluncurkan sebagai sepatu lari, dirancang untuk kenyamanan dan stabilitas. Karena harganya terjangkau namun dapat diandalkan, New Balance 574 menjadi favorit para pelari di tahun 1980-an. Meskipun sering disebut “dad shoe”, sepatu ini tetap punya reputasi sebagai sepatu yang stylish sekaligus praktis.


  • Desain: Bentuk yang praktis sekaligus sedap dipandang, dengan aksen logo ikonik N, membuat sepatu ini berhasil memadukan pesona retro dengan fungsionalitas.

  • Keserbagunaan: Tone yang netral dan desain yang simpel membuat sepatu ini ideal untuk gaya kasual, athleisure, hingga smart casual.

  • Simbol budaya: New Balance 574 telah berkembang menjadi simbol kekerenan yang bersahaja.

  • Kualitas: Dengan cushioning yang superior dan konstruksi yang tangguh, pengguna bisa mendapatkan kenyamanan tanpa harus mengorbankan gaya.

 
 
 

Comments


Cuci Factory 

Layanan perawatan dan perbaikan tas & sepatu berdiri sejak tahun 2016.

Workshop Tangerang
Workshop Jakarta

Ruko De Mansion EF no 23

Alam Sutera, Tangerang Selatan 

Jl. Bang Pitung No.22/2,

Rw. Belong, Kebon Jeruk,

DKI Jakarta 11540

bottom of page