Prediksi Tren Sneaker dan Trainer 2025
- Gadi Makitan
- Feb 1
- 3 min read
Tren fashion dalam setahun ke depan bisa dilihat dari apa yang populer dan mulai digemari orang dalam beberapa bulan sebelum 2024 berakhir. Beberapa merupakan tren yang bertahan lama, seperti nostalgia dan inspirasi dari lapangan olahraga. Yang lain berasal dari kolaborasi antar-brand hingga inisiatif berkelanjutan dari merek-merek besar.
Kolaborasi

Di tahun 2024, ada beberapa kolaborasi yang meledak, di antaranya Adidas x Wales Banner dan Miu Miu X New Balance. Kolaborasi memang selalu menjadi strategi yang efektif untuk menempatkan brand sneaker di hati penggemar. Dengan banyaknya kisah keberhasilan kolaborasi antar-brand, tidak menutup kemungkinan di 2025 akan terjadi lebih banyak kolaborasi lagi.
Nostalgia

Nostalgia tampaknya tidak akan pernah mati dalam fashion. Gaya awal 2000an sepertinya akan tetap mendominasi. Apalagi, beberapa brand telah merilis ulang beberapa model yang populer pada 2000an, seperti Nike Air Force 1, Adidas Samba, dan Puma Speedcat. Selain itu, bentuk-bentuk sepatu yang chunky khas 2000-an, dengan warna-warna yang terang juga akan kembali.
Gorpcore

Gorpcore adalah tren fashion yang menggunakan item-item busana outdoor untuk busana streetwear. Sepatu-sepatu yang dipakai adalah sepatu-sepatu model trekking. Dua media fashion, Vogue UK dan Who What Wear UK, memprediksi bahwa sepatu yang dirancang untuk kegiatan mendaki ini bakal terus disukai sepanjang tahun ini. Buat perempuan, sepatu-sepatu itu bisa dipadukan apa saja, mulai dari rok, celana training, hingga baggy jeans.
Sepak Bola

Sepatu-sepatu yang terinspirasi dari lapangan sepak bola juga diprediksi bakal jadi ikut dalam arus tren 2025. Ada beberapa alasan. Pertama, tahun 2025 ini bakal ada Women’s Euro. Kedua, beberapa selebritis dunia seperti Bella Hadid, Hailey Bieber, dan Emily Ratajkowski, suka menggunakannya. Apalagi brand tersohor seperti Louis Vuittion juga meluncurkan sepatu yang terinspirasi dari sepak bola.
Corak Hewan

Beberapa bulan sebelum 2024 berakhir, ada kebangkitan corak kulit binatang imitasi. Motif leopard yang cukup mendominasi beberapa fashion show banyak dipakai dalam gaya sehari-hari. Tak lama kemudian, motif lain juga mulai populer, mulai dalmatian hingga corak kulit sapi.
Warna ‘Berteriak’

Kay Barron, Fashion Director di Net-A-Porter, sebuah platform luxury fashion wanita, mengatakan tren sneaker 2025 tidak lagi didominasi dengan gaya satu warna. Konsumen akan menggunakan banyak pilihan warna. Para penggemar fashion akan mengguunakan warna-warna yang mencolok untuk membuat statement yang berani.
Berkelanjutan

Fashion yang berkelanjutan sepertinya bukan lagi sebuah gerakan subkultur. Menanggapi kesadaran konsumen dan perhatian akan lingkungan, brand-brand besar mulai serius mengusahakan keberlanjutan dalam produk mereka. Adidas, misalnya, terus mendorong penggunaan bahan bio-based yang bisa didaur ulang melalui inisiatif Futurecraft Loop. Ada juga Nike dengan kampanye Move to Zero untuk netralitas karbon. Tahun ini diperkirakan akan ada lebih banyak produk seperti plant-based leather, foam dari alga, dan bahan-bahan yang 100% bisa didaur ulang. Brand-brand besar itu sepertinya ingin membuktikan bahwa gaya dan berkelanjutan bisa berjalan beriringan.
Teknologi Canggih

Integrasi teknologi canggih pada sneaker mulai mengarah bukan hanya pada kenyamanan dan keindahan, tapi juga fngsi. Ada smart sneakers dengan built -in tracking, pengepasan ukuran yang memanfaatkan AI, hingga teknologi self-lacing. Merek seperti Nike dan Under Armour bereksperimen dengan sol yang dilengkapi sensor untuk meningkatkan performa olahraga. Ada juga midsole yang 3D-printed sehingga bisa menawarkan cushion yang dibentuk sesuai dengan kaki masing-masing pengguna. Intinya, pada 2025 sepertinya akan banyak sneaker yang tidak hanya terlihat menarik, tapi juga menawarkan fungsionalitas dan personalisasi yang naik level.




Comments