Tas Desainer Klasik yang Wajib Kamu Ketahui
- Gadi Makitan
- Jan 25
- 3 min read
Tidak semua tas desainer bisa menyandang predikat “klasik”. Model-model yang timeless biasanya memenuhi beberapa kriteria, misalnya penggunaan bahan premium, perhatian atas detail, dan desain yang melintasi zaman. Tas klasik juga biasanya punya momen kultural, yakni sebuah momen di mana tas itu menjadi perbincangan dan akhirnya mendapat tempat istimewa di dunia fashion. Berikut ini beberapa tas tas desainer yang menyandang predikat “klasik” karena memenuhi kriteria-kriteria tadi.
Hermès Birkin

Tas ini memadukan kepraktisan dan kecanggihan. Hermès Birkin selalu relevan karena terus beradaptasi dengan gaya modern melalui variasi warna, ukuran, dan bahan yang digunakan.
Sejarah: Tas ini lahir dari pertemuan antara aktris Jane Birkin dan CEO Hermès, Jean-Louis Dumas, pada 1984 di pesawat. Birkin mengeluh kepada Dumas karena belum menemukan tas yang cukup stylish tapi juga memenuhi kebutuhannya sebagai ibu muda.
Karakteristik: Dibuat dengan tangan menggunakan bahan-bahan istimewa, Hermès Birkin terkenal dengan desainnya yang simpel dan aksen-aksen logamnya yang bisa dikustomisasi.
Momen kultural: Tas ini dirayakan di budaya pop dan dipakai oleh ikon-ikon budaya seperti Victoria Beckham dan Kim Kardashian.
Chanel 2.55 Reissue

Rancangannya yang serbaguna membuat tas ini cocok untuk segala kesempatan. Chanel 2.55 Reissue mampu beradaptasi dengan berbagai generasi sehingga sering menjadi salah satu item yang wajib dimiliki fashionista.
Sejarah: Tas ini diperkenalkan oleh Coco Chanel pada 1955, menjadi pelopor tas hands-free yang elegan dengan tali rantainya.
Karakteristik: Pola quilting yang menyerupai berlian, warna interior burgundy, dan bentuk persegi panjangnya yang khas membuat tas ini tampak elegan tanpa harus ‘berteriak’.
Momen kultural: Tas ini sering terlihat dipakai oleh ikon-ikon fashion seperti Jackie Kennedy dan selebritis kontemporer seperti Margot Robbie.
Louis Vuitton Speedy

Pesona abadi dari tas ini muncul dari kesimbangan antara gaya dan fungsionalitas sehar-harinya. Biasanya menjadi entry point bagi penggemar tas desainer.
Sejarah: Awalnya dirancang sebagai tas perjalanan pada 1930. Ukuran Speedy kemudian disesuaikan sesuai permintaan Audrey Hepburn.
Karakteristik: Kanvas Monogram, yakni coated canvas dengan pola LV, dan pegangan kulit merupakan ciri utama desain tas ini.
Momen kultural: Popularitas tas ini diraih berkat endorsement dari Hepburn. Sejak itu, Speedy jadi favorit selebritis.
Dior Lady Dior

Asosiasi tas ini yang kuat dengan Lady Diana, dengan kemampuannya beradaptasi dengan zaman, membuat Lady Dior menjadi simbol kemewahan yang bertahan puluhan tahun.
Sejarah: Dinamai dari nama Putri Diana, yang dihadiahi tas ini pada 1995 dan sering memakainya ke mana-mana.
Karakteristik: Cannage stitching, aksen-aksen hardware emasnya, dan bentuknya yang tegas membuat tas ini mudah dikenali.
Momen kultural: Berkat asosiasinya dengan Lady Diana, tas ini punya kesan royal. Apalagi, selebritis kontemporer seprti Jennifer Lawrence juga menggunakannya.
Gucci Jackie 1961

Tas ini menjadi ikonik karena kesan vintage-nya. Pesonanya awet, dipakai oleh selebritas lintas-generasi.
Sejarah: Tas ini pertama kali dirilis pada 1961. Awalnya dikenal dengan nama G1244, kemudian dinamai dengan penggemar tas ini yang terkenal, Jackie Kennedy.
Karakteristik: Lengkungan hobo dan piston lock.
Momen kultural: Beberapa kali direinterpretasi oleh creative director Gucci dan digunakan selebritis yang sangat terkenal, seperti Ctae Blanchett dan Zoe Saldana.
Fendi Baguette

Mempertahankan bentuknya, tas ini beradaptasi dengan bahan-bahan baru. Polanya menjadi ciri khas yang kuat. Elegan sekaligus playful.
Sejarah: Dirancang oleh Silvia Venturini Fendi pada 1997, tas ini disebut-sebut menandai era “it bags” berkat bentuknya yang kompak.
Karakteristik: Bentuknya unik, menyerupai roti baguette dengan logo FF yang dibalik.
Momen kultural: Dipakai oleh tokoh fiktif Carrie Bradshaw di serial Sex and The City.




Comments