top of page

Yang Berbeda dari Nike Air Jordan 3 ‘Black Cement’ Rilisan Akhir 2024


Air Jordan 3 Black Cement. Foto: Nike
Air Jordan 3 Black Cement. Foto: Nike

Akhir November tahun lalu, Nike kembali merilis ulang salah satu sepatu ikonik mereka, Nike Air Jordan 3 “Black Cement”. 


Ini adalah retro atau rilis ulang keenam dari Black Cement. Setelah pertama kali dirilis pada 1988, Nike melakukan retro terhadap Black Cement pada 1994, 2001, 2008, 2011, dan 2018. 


Sempat diisukan bahwa Nike Air Jordan 3 “Black Cement” bakal masuk dalam kategori “Reimagined”–program Nike untuk menghadirkan koleksi sepatu klasik mereka dengan sedikit twist di desain. Tapi Nike Air Jordan 3 “Black Cement” tidak masuk dalam kategori itu. 


Hasil rilisan 2024 ini mempertahankan colorway seperti yang sudah ada di beberapa edisi sebelumnya. 


Namun, ada kesan bahwa rilisan 2024 ini lebih dekat ke edisi asli 1988. Pertama, bentuk sepatu secara keseluruhan umum lebih mirip ke edisi 1988. Kedua, motif kulit gajah di edisi kali ini punya warna yang lebih ringan, seperti edisi aslinya. 


Perbandingan Air Jordan III Black Cement dari masa ke masa. Foto: zSneakerHeadz via X
Perbandingan Air Jordan III Black Cement dari masa ke masa. Foto: zSneakerHeadz via X

Ketiga, jika pada edisi 2018 sepatu ini menggunakan bahan kulit yang bertekstur dan agak kasar, Black Cement 2024 menggunakan bahan kulit yang lebih lembut, tepatnya tumbled leather. 


Foto: Nike
Foto: Nike

Keempat, rilisan terbaru ini memuat logo Nike Air di bagian belakang, seperti rilisan 1988. Nike sempat mengganti kebiasaan ini ketika merilis Black Cement pada 2011. Mereka mengganti logo Nike Air di belakang dengan logo Jumpman. 


Desain yang Menyelamatkan Nike  


Kita akan bisa lebih mengapresiasi perubahan-perubahan yang ada di edisi 2024 ini saat kita tahu cerita awal bagaimana terciptanya Nike Air Jordan 3. 


Pada 1985, Nike mengontrak Michael Jordan sebagai wajah sepatu basket Nike. Mereka lalu meluncurkan lini sepatu basket yang menggunakan nama Jordan, yakni Air Jordan 1.  


Film yang dibintangi Ben Affleck dan Matt Damon berjudul "Air" bercerita soal kerja sama antara Nike dan Michael Jordan. Foto: IMDB.
Film yang dibintangi Ben Affleck dan Matt Damon berjudul "Air" bercerita soal kerja sama antara Nike dan Michael Jordan. Foto: IMDB.

Keputusan ini ternyata tepat dari segi bisnis. Air Jordan 1 berhasil membukukan penerimaan sebesar 126 juta dollar saat diluncurkan pada 1985. Angka itu jauh melebihi target awal perusahaan yang hanya 3 juta dollar selama tiga tahun. 


Setahun kemudian, Nike meluncurkan Air Jordan II. Ternyata, desain sepatu itu membuat Michael tidak puas. Dia sudah di ambang beralih ke Adidas. 


Phil Knight, CEO Nike, kemudian meminta Tinker Hatfield, desainer sepatu yang baru saja sukses dengan Air Max 1, untuk ‘memperbaiki’ desain lini sepatu Air Jordan. Tinker Hatfield kemudian mempresentasikan desain Air Jordan 3 kepada Michael. 


Hasilnya? Michael Jordan tidak jadi keluar dari Nike. 





Hatfield ternyata mengakomodasi semua keberatan Michael Jordan atas desain sebelumnya. Misalnya, di Air Jordan 3, Hatfield menggunakan tumbled leather di bagian atas untuk menjawab komplain Jordan soal sepatu baru yang masih terkesan kaku sehingga perlu usaha lebih untuk memasukkan kaki (broken-in feel yang kurang enak).  


Kerja sama Michael Jordan dan Nike pun terus berlanjut. Menurut Phil Knight, Air Jordan 3 adalah penyelamat kerja sama antara Jordan dan Nike. 


Layak Jadi Koleksi


Tidak heran Nike Air Jordan 3 “Black Cement” 2024 kemudian menjadi salah satu sneaker yang layak dikoleksi. 


Pertama, sepatu ini terkenal dengan kenyamanannya. Bahan tumbled leather membuat sepatu ini memiliki broken-in feel yang enak. Lalu ada bantalan di sekitar pergelangan kaki yang juga membuat kaki semakin nyaman. Selain itu, tentu saja ada air unit yang berfungsi sebagai ‘shock breaker’  saat penggunanya berjalan. 


Foto: Nike
Foto: Nike

Air unit pada Air Jordan III Black Cement. Foto: Nike
Air unit pada Air Jordan III Black Cement. Foto: Nike

Kedua, ada nilai sejarah di dalamnya. Selain merupakan penyelamat kerja sama antara Nike dan Michael Jordan, sepatu ini juga ikonik karena dipakai Jordan dalam NBA All-Star Game 1988. Saat itu, Jordan mencetak 40 poin dan menjadi MVP. 

 
 
 

Comments


Cuci Factory 

Layanan perawatan dan perbaikan tas & sepatu berdiri sejak tahun 2016.

Workshop Tangerang
Workshop Jakarta

Ruko De Mansion EF no 23

Alam Sutera, Tangerang Selatan 

Jl. Bang Pitung No.22/2,

Rw. Belong, Kebon Jeruk,

DKI Jakarta 11540

bottom of page